BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Konsep Nifas
1.
Definisi
Ø Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dari
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas ini berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
(Sarwono, 2002 : 122)
Ø Masa Nifas (puerperium) adalah periode waktu atau masa dimana organ-organ
reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan waktu sekitar
6 minggu. Proses perubahan pada organ-organ reproduksi ini disebut ovulasi.
(Helen, Farrer : 1999 : 225)
Ø Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah partus selesai dan
bereaksi setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru
pulih seperti sebelum ada kehamilan 3 bulan.
(Sarwono. 199 : 237)
Ø Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil.
Lamanya yaitu 6-8 minggu.
(Sinopsis obtetri Jilid I : 115)
2.
Fisiologi Nifas
a.
Perubahan Fisik
1)
Involusi alat kandungan
Involusi adalah perubahan yang merupakan
proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan jalan kelahiran setelah bayi
dilahirkan hingga mencapai keadaan sebelum hamil
Involusi
|
Tinggi Furdus Uteri
|
Berat
|
Bayi lahir
Plasenta lahir
1 Minggu
2 Minggu
6 Minggu
8 Minggu
|
Setinggi pusat
2 jari dibawah pusat
Pertengahan pusat sympisis
Tidak teraba diatas sympisis
Sebesar hamil 2 minggu
Normal
|
1000 gr
750 gr
500 gr
350 gr
50 gr
30 gr
|
Proses
involusi uterus :
Ø Autolysis
Autolysis
adalah penghancuran jaringan otot-otot uterus. Proses autolyisis disebabkan
oleh enzyme protholitik dengan memendekkan jaringan otot yang pada waktu hamil
mengalami hyperplasi dan pembesaran jaringan otot menjadi lebih panjang 10 kali
lipat dan menjadi 5 kali lipat lebih tebal dengan adanya penghancuran
protoplasma ini jaringan uterus akan masuk peredaran darah dan dibuang melalui
ginjal, sehingga dalam beberapa hari post partum ibu akan mengeluh sering BAK.
Ø Aktivitas otot-otot
Adalah
adanya kontraksi dan retraksi dari otot-otot uterus setelah anak lahir yang
disebabkan karena efek oksitosin dan diperlukan untuk menjepit pembuluh darah
yang pecah karena adanya pelepasan plasenta dan berguna untuk mengeluarkan
sisa-sisa darah dari dalam uterus. Adanya kontraksi dan retraksi dalam uterus
yang terus menerus menyebabkan terganggunya peredaran darah serta suplai darah
ke uterus berkurang yang akibatnya ukuran jaringan otot uterus mengalami otrofi
Ø Iskemia
Disebut
juga lokal anemia, yaitu kekurangan darah pada uterus, darah yang biasanya
dikeluarkan setelah anak lahir selama post partum akan dialirkan kebuah dada yang
dibutuhkan untuk pembentukan ASI
2)
Lochea
Lochea
adalah cairan skret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas
Macam-macam
lochea
·
Lochea Rubra
Berisi
darah segar bercampur sisa-sisa selaput ketuban. Sel-sel desidua, verssik kassesoa,
lanugo dan mekoneum selama hari ke 1-2 post partum
·
Lochea Sanguinosasta
Berisi
darah bercampur lendir keluar pada hari ke 3-7 post partum
·
Lochea Serosa
Berwarna
kuning, jumlah berkurang dan berwarna merah pada hari ke 7-8 post partum
·
Lochea Alba
Jumlahnya
sedikit, berwarna putih atau hampir tidak berwarna setelah 2 minggu
·
Lochea Purusenta
Terjadi
infeksi keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk
·
Lochea Statis
Lochea
yang tidak lancar keluarnya
3)
Laktasi / Pengeluaran ASI
Yaitu
pembentukan dan pengeluaran ASI. Dengan memberikan ASI akan selalu dekat dengan
anaknya dan bayi akan merasa lebih puas, aman, tentram, hangat dalam pelukan
ibunya. Menyusui merupakan faktor pendukung perkembangan jiwa anak selanjutnya.
b.
Perubahan Psikologi
1)
Taking In
Suatu periode dimana tingkah laku ibu
tergantung pada orang lain dan berfokus pada dirinya sendiri, belum pada bayi,
sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhannya. Terlihat pada fase
pertama setelah melahirkan dan periode ini berlangsung pada hari pertama dan
kedua.
2)
Taking Hold
Suatu periode terjadi perpindahan dari
keadaan ketergantungan menjadi individual
-
Energi ibu lebih meningkat, lebih nyaman
-
Fokus pada dirinya dan bayinya
-
Mempunyai inisiatif untuk merawat diri dan bayinya
-
Saat tepat pemberian pendidikan
3)
Letting go
Suatu periode dimana terjadi perpindahan dari
keadaan mandiri keperan baru
-
Akhir minggu pertama setelah melahirkan dimulainya
-
Ibu merasa bayinya sudah berpisah darinya, bayi memerlukan bantuannya
3.
Pengawasan Nifas
a.
Puerpurium
Dibagi menjadi 3 periode yaitu :
1) Puerperium dini adalah kepulihan
ibu dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan, boleh bekerja setelah
40 hari
2)
Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
yang lamanya 6-8 minggu
3)
Remote puerperrium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
b.
Perubahan Sistem Reproduksi
1)
Bayi lahir setinggi pusat dengan berat 1000 gr
2)
Plasenta lahir : 2 jari dibawah
pusat berat uterus 750 gr
3)
1 minggu : pertengahan pusat
sympisis berat uterus 500 gr
4)
2 minggu : tidak teraba
diatas sypisis berat uterus 350 gr
5)
6 minggu : bertambah kecil
berat uterus 50 gr
6)
8 minggu : sebesar normal
berat uterus 30 gr
4.
Komplikasi Dari Masalah
a.
Perdarahan
b.
Air seni tertahan
c.
Air seni terus menerus menetes
d.
Sembelit
e.
Buah dada bengkak dan nyeri
f.
Lochea berbau
g.
Panas berlebihan
h.
Kencing terasa nyeri dan sakit
i.
Kesukaran menyusui
5.
Pengawasan Nifas
Pengawasan masa nifas
dapat dilakukan di :
1)
Rumah sakit atau klinik bersalin
2)
Dirumah penderita
Pengawasan nifas disini tidak hanya diberikan
pada ibunya saja, tetapi juga harus memperhatikan bayinya juga.
Hal-hal yang perlu diawasi dalam masa nifas :
a) Warna miska
Setelah melahirkan warna muka tidak bertambah
pucat, yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan (Normal : ± 300 cc). selama warna muka tidak
bertambah pucat dan ibu tidak menunjukkan gejala kelainan. Contoh gelisah dan
apatis ini masih dianggap normal. Untuk mengetahui lebih jelas dapat diambil
tindakan yaitu :
-
Menghitung denyut nadi (kekuatan, keteraturan, frekuensi)
-
Melihat keadaan vulva (perdarahan dan jumlah perdarahan)
-
Kontraksi uterus (keras /lembek)
-
Melihat TFU (tinggi, lemah /keras)
-
Apabila uterus baik, tetapi terjadi perdarahan, maka kemungkinan
perdarahan berasal dari jalan lahir
Penanganan :
1)
Jika disebabkan oleh perdarahan
Ditolong sesuai dengan sebab-sebab perdarahan
Ø Apabila kontraksi lemah, segera
lakukan masase
Ø Stolsel darah di dalam uterus
dikeluarkan (eksplorasi)
Ø Bila kandung kemih penuh, segera
dikeluarkan
2)
Apabila disebabkan oleh adanya jaringan yang rusak atau luka dijalan
lahir karena persalinan segera di lakukan penjahitan luka
3)
Bila disebabkan rasa nyeri yang hebat
Diberikan obat-obatan pengurang rasa nyeri
b) Suhu badan, Detik nadi,
Pernafasan, Tekanan darah
Setelah melahirkan biasanya suhu badan agak
naik sedikit sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan. Kehilangan cairan dan
kelelahan. Apabila keadaan normal maka dapat dikontrol 3x/ 2x sehari atau
menurut kebiasaan setempat, tetapi bila suhu badan naik maka pengontrolan harus
dilakukan lebih sering lagi. Biasanya pada hari ke-3 suhu badan akan naik
karena adanya pembentukan ASI. Buah dada menjadi bengkak berwarna merah karena
banyaknya darah. Akibatnya ibu tidak enak badan, pusing hingga kadang-kadang
membutuhkan obat-obatan penurun panas. Setelah melahirkan detik nadi ibu akan
lebih cepat, karena kelelahan atau adanya perdarahan. Begitu juga pernafasan
akan mengikuti perubahan lebih cepat. Tekanan darah ibu cenderung akan menjadi
lebih rendah disebabkan adanya perdarahan, masuk dalam batas normal (± 300 cc)
c) Keadaan Uterus
Yang diperhatikan disini adalah TFU dan kontraksi uterus.
Pengawasan juga dilakukan untuk mengetahui proses involusi apakah normal
atau tidak. Pengawasan dapat dilakukan bersamaan dengan waktu merawat vulva,
memandikan paslen atau pada waktu paslen BAB /BAK. Pemeriksaan kontraksi pada
hari pertama di lakukan :
1. 2-3 kali dalam 15 menit pertama
pasca melahirkan
2. setiap 15 menit pada 1 jam pertama
pasca melahirkan
3. setiap 20 menit pada jam kedua
setelah melahirkan
Jika uterus tidak kontraksi yang baik, melaksanakan perawatan yang sesuai
untuk penatalaksanaan atonia uteri
d) Perdarahan
Pengawasan ini dilakukan setelah plasenta
lahir lengkap dan hari pertama setelah melahirkan harus diketahui jumlah
perdarahan yang terjadi sehingga diperlukan pengawasan lebih ketat.
e) Keadaan Lochea
Pengawasan ini dilakukan setiap mengganti
celana dalam pasien pada waktu BAB/ BAK yang diperhatikan disini adalah
warna, banyaknya dan baunnya. Dalam
keadaan normal warna lochea akan berubah secara gradual. Lochea normal baunya
anyir (amis) tetapi tidak berbau busuk
f) Keadaan Perinium
Pengawasan ini dilaksanakan waktu perawatan
vulva yaitu setiap kali pasien BAB/ BAK atau pada waktu-waktu khusus dilakukan
perawatan vulva yang perlu diperhatiakan adalah :
Ø Bagaimana keadaan jahitannya
Ø Keadaan bekas luka jahitannya
Ø Perinium bengkak atau tidak
Ø Apakah ada iritasi, bila ada cepat
berikan pengobatan
g) Keadaan Buah Dada
Dapat diawasi setiap ibu akan menyusui
anaknya dan pada waktu mengadakan perawatan payudara secara khusus. Yang perlu
diperhatikan adalah antara lain keadaan putting susu, pembengkakan buah dada
dan pengeluaran ASI. Keadaan buah dada yang normal adalah tidak adanya
kemerahan pada payudara, tidak adanya nyeri saat menyusui. Jika ada kelainan
lakukan perawatan secara intensif
h) Keadaan Miksi dan Defikasi
Setelah ibu melahirkan, terutama bayi
primegravida akan terasa pedih saat BAK, dimungkinkan karena iritasi pada
uretra sebagai akibat dari proses persalinan. Kebanyakan pasien setelah
melahirkan akan mengalami obstipasi yang disebabkan karena pada waktu
melahirkan alat pencernaan terdapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi
kosong, selain itu sipengaruhi peristaltic usus.
i)
Istirahat
Istirahat dimaksudkan untuk memulihkan
kembali kesehatan ibu yang banyak mengeluarkan tenaga dan kesehatan waktu
melahirkan. Ibu juga dianjurkan untuk bangun dan turun dari tempat tidur pada
hari kedua setelah melahirkan yang disebut Early Ambulation. Dimana terdapat
beberapa keuntungan yaitu :
Ø Pelemasan otot-otot lebih baik
Ø Sirkulasi darah lendir lancar
Ø Memperlancar penyembahan
Ø Mempercepat involusi
Ø Mengurangi emboli dan trombosis
j)
Makanan
Mengingatkan pentingnya makanan guna
memulihkan kesehatran dan pembentukan ASI ibu perlu adanya pengawasan apakah
ibu memperoleh makanan dengan kualitas dan kuantitas yang baik
k) Keluhan penderita
Keluhan penderita harus diperhatikan misalnya jantung berdebar-debar,
mata berkunang-kunang, berkeringat dingin, mau muntah dan sebagainya. Keluhan
penderita harus mendapatkan pertolongan secepat mungkin akan mendapat
pemeriksaan dan penanganan dengan cepat
6.
Penatalaksanaan
a. Mobilisasi : Ibu harus istirahat,
sering tidur miring kekiri dan kekanan
b. Diet : Makanan yang bergizi dan cukup kalori
yang mengandung protein, banyak cairan sayur-sayuran dan buah-buahan
c. Miksi : Jangan ditahan, segera dilakukan sendiri
secepatnya, kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing karena cidera selama
persalinan
Spingter
uretra ditekan oleh kepala janin
d. Defekasi : harus dilakukan 3-4 hari paska persalinan bila
sulit BAB dapat diberi obat laksam per oral/ per rectal
e. Perawatan Payudara : Dimulai
sejak wanita hamil supaya puttng susu lemas, tidak keras dan kering, sebagai
persiapan untuk menyusui
f. Laktasi : Terjadi perubahan pada mammae untuk
menghadapi masa laktasi
g. Pemeriksaan umum : Tensi, nadi, sushu, keadaan umum,
payudara, putting susu, dinding parut, periniium, kandung kemih, rectum, lochea
h. Nasehat untuk ibu :
Tentang KB, menyusui bayinya, imunisasi dll
B.
Konsep Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Nifas
I.
PENGAJIAN DATA
a.
Data Subyektif
1.
Biodata
No
Register : Untuk mengetahui/
mempermudah mencari no urut
Nama
ibu : Hendaknya yang jelas
Umur : Dicatat dalam hitungan tahun
Pekerjaan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat
sosek
Pend terakhir : Perlu dikaji untuk mengetahui tingkat
intelektual/ latar belakang pendidikan
2.
Keluhan utama saat dikaji
Ibu mengatakan telah melahirkan
anaknya yang ke …. Pada tanggal …… jam ……. Dengan jenis kelamin
laki-laki/perempuan BB = 2500 gr-4000gr, PB =49-50 Cm, secara spontan,adakah
luka/ tidak.
3.
Riwayat hidup
Menarche : untuk mengetahui kapan
pertama mengalami Haid
Siklus haid : untuk
mengetahui jarak haid pertama sampai terakhir
Lama haid : untuk mengetahui berapa
lama haid
Banyaknya : untuk mengetahui jumlah
darah yang keluar selama haid
Flour albus : untuk mengetahui
pernah/seberapa sering mengalami keputihan.
HPHT : untuk mengetahui
hari pertama haid terakhir
TD : untuk mengetahui tafsiran kelahiran / persalinan
4.
Riwayat perkawinan
Ditanyakan untuk mengetahui status
perkawinan, lama kawin, umur saat kawin dan kawin keberapa.
5.
Riwayat kesehatan yang lalu
Ada tidaknya penyakit menular yang
dapat mempengaruhi masa nifas
6.
Riwayat kesehatan sekarang
Apakah saat ini ibu sedang menderita penyakit
menular, menurun dan menahun.
7.
Riwayat kesehatan keluarga
Ada tidaknya penyakit menular,
menurun dan menahun dalam keluarga
8.
Riwayat kehamilan, pesalinan dan nifas yang lalu dan sekarang
a)
Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu
Perlu dikaji untuk mengetahui kehamilan yang
ke berapa bagaimana persalinan yang lalu, ditolong oleh siapa dan bagaimana
keadaan setelah melahirkan.
b)
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang
1)
Kehamilan
Untuk mengetahui selama hamil berapa kali
periksa, TT berapa kali, terapi yang diberikan, hamil yang keberapa
2)
Persalinan
Persalinan spontan normal/dengan tindakan,
usia kehamilan aterm/preterm, presentasi kepala/bokong
3)
Nifas
Untuk mengetahui TFU, lochea (warna, jumlah,bau)
setelah ibu melahirkan.
9.
Riwayat KB
Ditanyakan untuk
mengetahui ibu pernah KB apa sebelum hamil, berapa kali, KB apa dan setelah
melahirkan mau ikut KB apa.
10.
Pola kebiasaan sehari-hari
a)
Pola istirahat
Untuk mengetahui kebiasaan istirahat selama
hamil dan setelah melahirkan
b)
Pola nutrisi
Untuk mengetahui makanan yang dikonsumsi
selama hamil dan setelah melahirkan.
c)
Pola aktivitas
Untuk mengetahui apa saja yang dikerjakan ibu
saat hamil dan setelah melahirkan
d)
Pola eliminasi
Untuk mengetahui berepa kali ibu BAB dan BAK
saat-saat kehamilan dan setelah melahirkan.
e)
Pola kebersihan
Untuk mengetahui tingkat kebiasaan ibu selama
hamil dan setelah melahirkan.
f)
Pola kebiasaan lain
Untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari
11.
Data psikososial dan spiritual
1)
Psikologis
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu
selama kehamilan. Misalnya senang atau menolak, dan bagaimana hubungan antar
suami istri dan keluarga.
2)
Sosial
Ditanyakan untuk mengetahui
tradisi / kebisaan yang dianut ibu
3)
Spiritual
Untuk mengetahui kepercayaan yang
dianut
b.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
KU : cukup / baik / lemah / kesakitan
Kesadaran : composmentis
Ekspresi wajah : bahagia / sedih
TTV :
TD : Kenaikan
systole tidak ≥ 30 mmHg dan diastole ≥ 5mmHg
Nadi : 70-90
x/menit
RR : 16 – 24 x/menit
Suhu : 36,5 –
37,5oC
2.
Pemeriksaan fisik
a.
Inspeksi
Rambut
: lurus/tidak,
berminyak/tidak, ada kelainan/tidak
Mata : konjungtiva kanan dan
kiri pucat/tidak, sclera kuning/tidak, adakah perdarahan /tidak
Hidung : adakah pernafasan cuping
hidung/tidak, kebersihan, adakah skret, adakah pembesaran polip
Telinga : bersih/tidak,
adakah pengeluaran secret, adakah gangguan pendengaran, adakah kelainan.
Mulut : bersih / tidak, bibir
pucat/tidak
Leher : adakah pembesaran
kelenjar tyroid, pembesaran getah bening, pebendungan vena jugularis
Dada : adakah
bunyi ronchi, wheezing/tidang
Payudara : bersih/tidak,adakah
hyperpigmentasi areola mammae,adakah pembesaran kelenjar montgomeri,adakah hypervaskularisasi
pembuluh darah.
Abdomen : adakah luka bekas
operasi/tidak, adakah liniea, strie/tidak
Genetalia : apakah terdapat jahitan pada
perinium/tidak, adakah kelainan /tidak
Ekstrimistas : oedema/tidak,
varises / tidak, simetris/tidak.
b.
Palpasi
Leher : adakah pembesaran
kelenjar tyroid, pembesaran getah bening, bendungan vena jugularis
Dada : adakah nyeri
tekan/tidak, ASI positif/negatif
Abdomen : adakah nyeri
tekan/tidak, TFU sesuai/tidak kontraksi baik/tidak
Ekstimitas : oedema/tidak, varises/tidak
c.
Auskultasi
Adakah bunyi ronchi / wheezing
d.
Perkusi
-
3.
Data bayi
Tanggal lahir : ……………
Jenis kelamin : laki-laki
/ perempuan
Berat badan : normalnya
2500 – 4000 gr
Panjang badan : normalnya
49-50 cm
Lingkar dada : normalnya
32-34 cm
Lingkar kepala : normalnya
9,5 cm
Lingkar lengan : normalnya
10-11 cm
A-S : normalnya
7-8
Anus : +/-
II.
Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
Dx : Ny. “…” P…. Ab… Post
Partum hari ke …
Ds :
Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya
yang pertama pada tanggal… pukul …WIB dengan jenis kelamin laki-laki/perempuan.BB=2500-4000
gr. PB=49-50 cm secara normal adakah luka jahitan/tidak.
Do : TFU 2 jari
di bawah pusat
KU baik
Kesadaran Composmentis
TTV : TD :
110/70-120/80 mmHg
N : 70-90 x/menit
RR : 16-24 x/menit
S : 36,5-37,5 oC
III.
ANTISIPASI MASALAH
POTENSIAL
a.
Infeksi
b.
Perdarahan
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
SEGERA
-
V.
INTERVENSI
Diagnosa : Ny. “…” P…. Ab…
Post Partum hari ke …
Tujuan : - Post partum
berjalan normal tanpa komplikasi
-
Ibu dan bayi dalam keadaan sehat
Kriteria hasil - Keadaan umum baik
-
TTV dalam batas normal
Intervensi
1.
Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu
dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan yang dilakukan petugas kesehatan
2.
Observasi TTV dan keadaan umum ibu
R/ Mendeteksi
adanya komplikasi
3.
Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan
R/ Bayi
usia 0-6 bulan saluran pencernaannya belum siap menerima makanan tambahan.
4.
Jelaskan hasil pemeriksaan pada pasien dan keluarga
R/ Mempermudah
dalam memberikan asuhan kebidanan
5.
Obsrvasi pengeluaran pervaginam (lochea)
R/ Deteksi
dini adanya infeksi / kelainan
6.
Observasi kontraksi uterus dan TFU
R/ Kontraksi
mempercepat involusi uterus
7.
Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
R/ Mencegah
terjadinya infeksi
8.
Ajarkan cara perawatan payudara
R/ ASI
dapat keluar dengan lancar
9.
Jelaskan cara meneteki yang benar
R/ ASI
terserap oleh bayi secara baik
10. Ajarkan pada ibu tentang perawatan
bayi
R/ Agar
pertumbuhan dan perkembangan bayi berjalan normal
11. Anjurkan pada ibu untuk istirahat
teratur
R/ Istirahat
yang teratur dapat memperbaiki keadaan umum ibu
12. Berikan konseling tentang KB yang
sesuai
R/ Agar
ibu dapat mengatur jumlah kehamilan
VI.
IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai dengan
intervensi
VII.EVALUASI
Tanggal : ………….. jam
: …………..
Tempat : …………..
Diagnosa : Ny. “…” P…. Ab…
Post Partum hari ke…
S :
Ibu mengatakan sudah tidak ada keluhan dan kondisinya saat ini sudah baik
O : KU :
cukup/baik/lemah/kesakitan
Kesadaran
: composmentis
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi
:keras/lembek
Lochea
:
Rubra/sanguinolenta/serosa/alba,warna…jumlah…
TTV
- TD :
110/70-120/80 mmHg
-
N : 70-90x/menit
-
RR : 16-24x/menit
-
S : 36,5-37,5oC
A :
Ny “……..” P…….. Ab…….. Post Partum hari ke ……..
P : Lanjutkan intervensi